Tugas 6 : reklantas

    MENGANALISA KASUS
Latar belakang kajian ini adalah karena tarif bus kota Surabaya trayek Purabaya-Osowilangon yang mahal bagi masyarakat Surabaya dan fasilitas yang diberikan kepada masyarakat tidak sesuai dengan tarif yang dibayarkan penumpang bus kota. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui karakteristik penumpang bus kota , mengetahui kinerja pelayanan bus kota dan mengetahui tarif ideal bus kota Surabaya kelas ekonomi non tol trayek Purabaya-Osowilangon. Dalam kajian ini menggunakan metode Abillity To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) untuk mengetahui tarif ideal bus kota dan metode Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui kinerja pelayanan bus kota Surabaya trayek Purabaya-Osowilangon. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 450 responden dan pengambilan sampel menggunakan metode random sampling. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer yang diperoleh dari data hasil kuisioner dan wawancara, yang dilakukan di dalam bus kota Surabaya kelas ekonomi non tol trayek Purabaya-Osowilangon pada bulan Maret 2017, sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur, internet, dan dokumen Perusahaan. Hasil kajian menggunakan metode IPA menunjukkan bahwa terdapat 10 atribut pelayanan bus kota Surabaya kelas ekonomi non tol trayek Purabaya-Osowilangon yang perlu ditingkatkan. Kesepuluh atribut tersebut antara lain: (1) Lampu penerangan, (2) Alat pemecah kaca, (3) Alat pemadam api ringan, (4) Fasilitas kesehatan, (5) Kelayakan kendaraan, (6) Pintu masuk dan keluar harus tertutup saat bus berjalan, (7) Fasilitas pengatur suhu ruangan, (8) Fasilitas kebersihan, (9) Larangan merokok, (10) Tarif yang sesuai dengan pelayanan. Berdasarkan analisis ATP, diketahui presentase responden yang mampu membayar tarif lebih dari rata-rata tarif yang berlaku saat ini adalah sebesar 11,33%. Kemudian berdasarkan korelasi antara ATP dan pendapatan didapatkan persamaan regresi Y= 0.0005X + 2.445,5 dengan X adalah pendapatan rata-rata responden yaitu Rp. 2.050.000,- sehingga diperoleh rata-rata ATP regresi sebesar Rp. 3.470,5. Sedangkan untuk analisis WTP diketahui prosentase responden yang mau membayarkan tarif lebih dari rata-rata yang berlaku saat ini adalah sebesar 45,33%. Dan didapatkan persamaan regresi Y= 0,0003X + 4.601,4 dengan X adalah pendapatan rata-rata responden yaitu Rp. 2.050.000,- sehingga diperoleh rata-rata WTP regresi sebesar Rp. 5.216,4. Bersadarkan hasil analisis ATP dan WTP tersebut menunjukan bahwa masyarakat masih kurang mampu dan kurang mau untuk membayar tarif yang berlaku. Pengguna jasa didalam kajian ini tergolong dalam captive riders.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas : etika profesi

TUGAS 8 : ETIKA PROFESI

Tugas 10 : Etika Profesi