Tugas : etika profesi
PENGERTIAN ETIKA
Etika itu adalah filsafat tentang nilai, kesusilaan, tentang baik dan buruk. Selain etika mempelajari nilai-nilai, juga merupakan pengetahuan tentang nilai-nilai itu sendiri.Ada juga yang menyebutkan bahwa etika adalah bagian dari filsafat yang mengajarkan keseluruhan budi (baik dan buruk).Etika ialah tentang filsafat moral, tidak mengenai fakta, tetapi tentang nilai-nilai, tidak mengenai tindakan manusia, tetapi tentang idenya. Etika ialah studi tentang tingkah laku manusia, tidak hanya menentukan kebenarannya sebagaimana adanya, tetapi juga menyelidiki manfaat atau kebaikan dari seluruh tingkah laku manusia.Etika adalah nilai, norma, dan ajaran yg dijadikan pegangan orang atau sekelompok orang
Etika adalah kumpulan azas-azas/nilai-nilai dan kode etik dalam aktivitas/profesi tertentu
Etika adalah cabang ilmu tentang perbedaan ting-kah laku yang baik dan buruk dalam kehidupan manusia
Konsep etika sebagai bidang kajian filsafat, khususnya filsafat moral, etika sudah sangat lama menjadi wacana intelektual para filsuf. Etika telah menjadi pusat perhatian sejak jaman yunani kuno. Sampai saat ini pun etika masih tetap menjadi bidang kajian menarik dan actual. Bahkan dianggap semakin penting untuk tidak sekedar dibicarakan di kalangan akademik melainkan juga dipraktekkan dalam interaksi kehidupan sehari-hari setiap manusia beradab
Dengan demikian etika dilihat dari ilmu pengetahuan merupakan nilai-nilai (values) sebagai norma-norma moralitas manusia dalam penelaahan filafat ilmu,8 yang dirumuskan dengan mempelajari secara pendekatan ilmiah tentang tingkah laku moral. Etika sebagai filsafat ilmu adalah seni untuk membentuk, menemukan dan membuat serta menciptakan konsep dalam kehidipan manusia
etika dijelaskan dengan membedakan tiga arti:
1) Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (Akhlak);
2) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
3) Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.16
ETIKA SEBAGAI CABANG FILSAFAT
ETIKA adalah Cabang Filsafat, yakni Filsafat Moral atau Filsafat Kesusilaan
Tiga Macam Filsafat Moral (Etika):
1) Etika Deskriptif
2) Etika Normatif
3) Etika Kefilsafatan (Hakikat)
Etika Dalam Pandangan Ilmu
Etika yang menjunjung tinggi tegaknya nilai-nilai kemanusiaan, kejujuran dan keadilan, sehingga menjadi sumber pijakan berperilaku yang benar. Etika (akhlak) berujung pada masalah perilaku tersebut, maka ketika ia melakukan sesuatu aktivitas dalam kehidupannya akan menunjukkan sikap sebagai cermin etika yang diberlakukannya.
Menurut Imam Ghazali, akhlak (etika) adalah keadaan yang bersifat batin di mana dari sana lahir perbuatan dengan tanpa berfikir dan tanpa dihitung resikonya Sedangkan ilmu akhlak adalah ilmu yang berbicara tentang baik dan buruk dari suatu perbuatan. Ketika berbicara tentang nilai baik buruk maka munculah persoalan tentang konsep baik buruk.
Moral dan etika berbeda dengan akhlak. Akhlak adalah hal ihwal yang melekat dalam jiwa, dari timbulnya perbuatan yang mudah tanpa dipikirkan dan diteliti oleh manusia. Jika hal ihwal atau tingkah laku itu menimbulkan perbuatan yang baik lagi terpuji oleh akal dan syarak, dinamakan akhlak yang baik. Sebaiknya, bila perbuatan yang buruk maka tingkah laku itu dinamakan akhlak yang buruk.
nilai dan etika.
Dalam bahasa agama Islam istilah etika ini adalah merupakan bagian dari akhlak. Dikatakan merupakan bagian dari akhlak, karena akhlak bukanlah sekedar menyangkut prilaku manusia yang bersifat perbuatan lahiriah saja, akan tetapi mencakup hal-hal yang lebih luas, yaitu meliputi bidang akidah, ibadah dan syari'ah, karena akhlak Islami cakupannya sangat luas, yaitu menyangkut etos, etis, moral dan estetika, karena:
1. Etos, yang mengatur hubungan seseorang dengan Khaliknya, alma’bud bi haq serta kelengkapan ulihiyah dan rubbubiyah, seperti terhadap Rosul-rosul Allah, Kitab-Nya, dan sebagainya.
2. Etis, yang mengatur sikap seseorang terhadap dirinya dan terhadap sesamanya dalam kegiatan kehidupannya sehari-hari.
3. Moral, mengatur hubungan dengan sesamanya, tetapi berlainan jenis dan atau yang menyangkut kehormatan tiap pribadi.
4. Estetika, rasa keindahan yang mendorong seseorang untuk meningkatkan keadaan dirinya serta lingkungannya, agar lebih indah dan menuju kesempurnaan.
Dari uraian di atas, maka dapatlah dirumuskan bahwa akhlak adalah ilmu yang membahas perbuatan manusia dan mengajarkan perbuatan baik yang harus dikerjakan dan perbuatan jahat yang harus dihindari dalam hubungan dengan Allah SWT, manusia dan alam sekitar dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai etika dan moral.
PENGERTIAN MORAL
Moral adalah hal-hal yang dapat mendorong manusia untuk melakukan tindakan yang baik sebagai kewajiban atau keharusan
Moral adalah sarana untuk mengukur benar atau tidaknya sikap dan tindakan manusia
Moral adalah kepekaan dalam pikiran, perasaan dan tindakan terhadap prinsip-prinsip dan aturan-aturan (Helden,1997 & Richard, 1971)
Moral adalah pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh manusia (Atkinson, 1969)
MORAL adalah ajaran yang berisi nilai dan norma untuk mengatur sikap dan tingkah laku manusia agar dapat melaksanakan perbuatan baik (Lamijan, 1995)
PEMBAGIAN MORAL:
1. MORAL UMUM
2. MORAL KHUSUS
MORAL KHUSUS = ETIKA PROFESI
HUBUNGAN NILAI, NORMA, MORAL, ETIKA, SIKAP DAN TINGKAH LAKU
MANFAAT Kita Mempelajari Nilai, Norma, Etika, dan Moral
• Kita dapat menjunjung dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan
• Kita lebih toleran, etis/santun, dan adil dalam bersikap dan bertindak
• Kita lebih dapat menghargai kemampuan dan karya orang lain
• Kita lebih bertanggung jawab terhadap bidang ilmu yang diampunya
• Kita dapat meningkatkan profesionalitas
RANAH YANG MENDASARI ETIKA DAN MORAL
Ranah Kognitif adalah kawasan atau bidang kemampuan dalam berpikir
• Ranah Afektif adalah kawasan atau bidang kamampuan dalam bersikap
• Ranah Psikomatorik adalah kawasan atau bidang kemampuan dalam melakukan gerakan fisik (keterampilan)
Nilai, Norma, Etika, dan Moral
Nilai, Norma, Etika, dan Norma saling berkaitan, sebab semuanya berusaha mengarahkan manusia agar memiliki pola pikir, sikap, dan perilaku yang baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Etika dan Moral mempunyai pengertian yang hampir bersamaan/berkaitan, karena keduanya mengandung nilai dan norma untuk mengatur tingkah laku manusia, yang mengacu pada kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat
BAGAIMANA CARA MENERAPKAN ETIKA DAN MORAL?
1. harus memiliki dan mampu menerapkan nilai-nilai dan norma
2. harus dapat menerima perbedaan nilai dan norma yang dianut oleh orang lain
3. harus menyadari bahwa masalah merupakan kegiatan yang berkaitan dengan aspek etika dan moral
PENGERTIAN NILAI
NILAI ialah sesuatu yang memberi makna hidup yang dijunjung tinggi, yang mewarnai dan menjiwai tindakan atau perilaku seseorang (Steeman, dalam Eka Darma Putra, 1999)
NILAI adalah penghargaan, penghormatan atau kualitas terhadap sesuatu, yang dapat bermanfaat, menyenangkan, memuaskan, menarik, atau sebagai sistem keyakinan (Lamijan, 1995)
SIFAT DAN JENIS NILAI
1. bersifat relatif, artinya nilai bergantung oleh tempat dan waktu
2. Lebih bersifat subjektif, nilai berbeda-beda bagi setiap orang
PROF. DR. NOTONAGORO membagi nilai:
1. Nilai Material
2. Nilai Vitalitas/Kehidupan
3. Nilai Kerohanian :
a. Nilai Kebenaran
b. Nilai Keindahan
c. Nilai Moralitas/Kesusilaan
d. Nilai Religius
PENGERTIAN NORMA
NORMA adalah pedoman, ukuran, kriteria, atau ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat berdasarkan nilai-nilai tertentu.
NORMA adalah ukuran, pedoman, aturan atau kaidah yang menjadi dasar pertimbang-an dan penilaian yang mengandung sanksi dan penguatan terhadap tingkah laku manusia.
EMPAT MACAM NORMA
1. Norma Kesopanan
2. Norma Kesusilaan
3. Norma Agama
4. Norma Hukum
Norma Hukum, punya karakteristik tersendiri, yakni berupa sanksi yang tegas dan imperatif, jika dibanding dengan norma-norma yang lain
Hubungan Etika Dengan Ilmu
Hubungan etika dengan ilmu adalah merupakan pembatasan agar pemikiran manusia yang haus akan kebenaran dapat terjaga tidak keluar dari norma-norma yang seharusnya tetap dipertahankan karena itulah akal yang dibebaskan akan mengarah kepada kesesatan..
ilmu itu bebas nilai, menggunakan pertimbangan yang didasarkan atas nilai dari yang diwakili oleh ilmu yang bersangkutan. Begitu pula etika sebagai bagian dari filsafat merupakan ilmu pengetahuan
nilai-nilai moral manusia. Ilmu sebagai daya tarik bagi hasrat ingin tahu manusia yang tanpa henti dan kebenaran, sehingga perlu diperhatikan etika sebagai efek tambahan dari ilmu setelah diterapkan dalam masyarakat.
etika
dalam bahasa inggris etika disebut ethic (singular) yang berarti a system of moral principles or rules of behaviour, atau suatu sistem, prinsip moral, aturan atau cara suatu sistem, prinsip moral, aturan atau cara berperilaku. akan tetapi, terkadang ethics (dengan tambahan huruf s) dapat berarti
singular. jika ini yang dimaksud maka ethics berarti the branch of philosophy that deals
with moral principles, suatu cabang filsafat yang memberikan batasan prinsip-prinsip moral. jika ethics dengan maksud plural(jamak) berarti moral principles that govern or influence a person’s behaviour, prinsipprinsip moral yang dipengaruhi oleh perilaku pribadi. dalam bahasa yunani etika berarti ethikos mengandung arti penggunaan, karakter, kebiasaan, kecenderungan, dan sikap yang mengandung analisis konsepkonsep seperti harus, mesti, benar-salah, mengandung pencarian ke dalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral,
serta mengandung pencarian kehidupan yang baik secara moral
“etika” berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. arti inilah yang menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah “etika” yang oleh aristoteles (384-322 sm.) telah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. etika secara lebih detail merupakan ilmu yang membahas tentang moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan dengan moralitas. penyelidikan sebagai berikut.
a. etika deskriptif
mendekskripsikan tingkah laku moral dalam arti luas, seperti adat kebiasaan, anggapan tentang baik yang diperbolehkan atau tidak dan buruk
b. etika normatif
dalam hal ini, seseorang dapat dikatakan sebagai participation approach karena yang bersangkutan telah melibatkan diri dengan mengemukakan penilaian tentang perilaku manusia. la tidak netral karena berhak untuk mengatakan atau menolak suatu etika tertentu.
c. metaetika
awalan meta (yunani) berarti“melebihi”, “melampaui”. metaetika bergerak seolah-olah bergerak pada taraf lebih tinggi daripada perilaku etis, yaitu pada taraf “bahasa etis” atau bahasa yang digunakan di bidang moral.
etika merupakan sistem moral dan prinsip-prinsip dari suatu perilaku manusia yang kemudian
dijadikan sebagai standarisasi baik-buruk, salah-benar, serta sesuatu yang bermoral atau tidak bermoral. merujuk pada hubungan yang dekat antara etika dengan moral, berikut sedikit dibahas tentang ragam pengertian moral.
bila dijabarkan lebih jauh moral mengandung arti;
1) baik-buruk, benarsalah, tepat-tidak tepat dalam aktivitas manusia,
2) tindakan benar, adil, dan wajar
3) kapasitas untuk diarahkan pada kesadaran benar-salah, dan kepastian untuk mengarahkan kepada orang lain sesuai dengan kaidah tingkah laku yang dinilai benar-salah
4) sikap seseorang dalam hubungannya dengan orang lain.
Etika dan Ilmu
Etika sebagai kelompok filsafat merupakan sikap kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandanganpandangan moral. Etika sangat berkaitan dengan pelbagai masalah-masalah nilai
(values) karena pokok kajian etika terletak pada ragam masalah nilai “susila” dan “tidak susila”, baik” dan “buruk”.
Ada empat klaster domain etika yang sangat dibutuhkan dalam eksperimen dan pengembangan ilmu, yaitu berupa
(1) temuan basic research,
(2) rekayasa teknologi,
(3) dampak sosial pengembangan teknologi, serta
(4) rekayasa sosial.
Tiga dari empat klaster tersebut akan melahirkan integritas profesionalitas, tanggungjawab ilmuwan, tanggungjawab terhadap kebenaran, hak azasi manusia, hak masyarakat, dan sebagainya
Ilmu Dalam Pandangan Religius
Berbicara tentang ilmu dalam pandangan religius memang mempunyai cakupan yang sangat luas, bukan saja menyangkut masalah kepentingan. Ilmu bagi manusia, masalah nilai dan etika ilmu, masalah kebenaran, masalah kemajuan ilmu dan teknologis, bahkan tidak jarang juga membicarakan hakikat sesuatu, kebenaran dan penciptaan sehingga pembicaraan ini memang berkaitan antara keberadaan alam, manusia dan penciptaannya yang pada umumnya mengakui adanya kekuatan supranatural pada adanya Tuhan dari mengamati dan memikirkan serta merenungkan keberadaan alam dan manusia.
Hal ini membuktikan bahwa pembahasan ilmu kosmologikal dalam prosesnya tidak dapat melepaskan diri dari agama
Agama
agama merupakan suatu sistem kepercayaan kepada Tuhan yang dianut oleh sekelompok manusia dengan selalu mengadakan interaksi dengan-Nya. Pokok persoalan yang dibahas dalam agama adalah eksistensi Tuhan, manusia, dan hubungan antara manusia dengan Tuhan Dari definisi semakin memperjelas bahwa terdapat hubungan kuat agama dalam pengembangan ilmu dan etika. terdapat hubungan kuat agama dalam pengembangan ilmu dan etika. Apalagi Al- Qur’an, sebagaimana yang ditulis Dr. A. Mukti Ali, merupakan kitab suci yang sangat
berpengaruh dalam perkembangan ilmuilmu dalam beragam disiplin, sedangkan nilai-nilai dalam etika merupakan pengendali dari sikap dan perilaku manusia dalam mengimplementasikan ajaran agama
dan kekuatan ilmu dalam kehidupan nyata(empiris).
Relasi antara ICT Islam, Etika, dan Agama
Kenetralan Ilmu
Ilmu atau yang dikenal pula dengan pengetahuan bersumber dari otak. Ilmu memberi keterangan bagaimana kedudukan suatu masalah dalam hubungan sebab akibat. Ilmu mempelajari hubungan kausal di antara sejenis masalah. Kebenaran yang didapat dengan keterangan ilmu hanya benar atas syarat yang diumpamakan dalam suatu keterangan. Oleh karena itu, keterangan ilmu bersifat relatif. Orang yang berilmu akanmenerima setiap kebenaran yang didapat dalam penyelidikan ilmu dengan kritis.
Tiap-tiap pendapat yang dikemukakan diuji kebenarannya, itulah yang membawa kemajuan ilmu. Kelanggengannya dapat diganti dengan penemuan yang baru. Kemudian di mana letak kenetralan ilmu?
Untuk melacak kenetralan ilmu, maka apllied-science atau ilmu terapan atau teknologi di dunia modern tidak dapat dijadikan sebagai indikator ilmu dalam kategori netral atau tidak netral. Kenetralan ilmu terletak pada pengetahuan yang carteis, asli, murni, tanpa pamrih, tanpa motif atau guna. Artinya, ilmu akan netral bila bebas nilai secara moral dan sosial secara moral dan sosial. Namun demikian, dalam perkembangan ilmu tidak sedikit yang semestinya netral dan bertujuan baik karena dipraktikkan oleh ilmuwan yang disebabkan banyak faktor seperti sosial-politik sehingga eksperimen dan penelitian yang dilakukan berkembang sesuai
Etika itu adalah filsafat tentang nilai, kesusilaan, tentang baik dan buruk. Selain etika mempelajari nilai-nilai, juga merupakan pengetahuan tentang nilai-nilai itu sendiri.Ada juga yang menyebutkan bahwa etika adalah bagian dari filsafat yang mengajarkan keseluruhan budi (baik dan buruk).Etika ialah tentang filsafat moral, tidak mengenai fakta, tetapi tentang nilai-nilai, tidak mengenai tindakan manusia, tetapi tentang idenya. Etika ialah studi tentang tingkah laku manusia, tidak hanya menentukan kebenarannya sebagaimana adanya, tetapi juga menyelidiki manfaat atau kebaikan dari seluruh tingkah laku manusia.Etika adalah nilai, norma, dan ajaran yg dijadikan pegangan orang atau sekelompok orang
Etika adalah kumpulan azas-azas/nilai-nilai dan kode etik dalam aktivitas/profesi tertentu
Etika adalah cabang ilmu tentang perbedaan ting-kah laku yang baik dan buruk dalam kehidupan manusia
Konsep etika sebagai bidang kajian filsafat, khususnya filsafat moral, etika sudah sangat lama menjadi wacana intelektual para filsuf. Etika telah menjadi pusat perhatian sejak jaman yunani kuno. Sampai saat ini pun etika masih tetap menjadi bidang kajian menarik dan actual. Bahkan dianggap semakin penting untuk tidak sekedar dibicarakan di kalangan akademik melainkan juga dipraktekkan dalam interaksi kehidupan sehari-hari setiap manusia beradab
Dengan demikian etika dilihat dari ilmu pengetahuan merupakan nilai-nilai (values) sebagai norma-norma moralitas manusia dalam penelaahan filafat ilmu,8 yang dirumuskan dengan mempelajari secara pendekatan ilmiah tentang tingkah laku moral. Etika sebagai filsafat ilmu adalah seni untuk membentuk, menemukan dan membuat serta menciptakan konsep dalam kehidipan manusia
etika dijelaskan dengan membedakan tiga arti:
1) Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (Akhlak);
2) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
3) Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.16
ETIKA SEBAGAI CABANG FILSAFAT
ETIKA adalah Cabang Filsafat, yakni Filsafat Moral atau Filsafat Kesusilaan
Tiga Macam Filsafat Moral (Etika):
1) Etika Deskriptif
2) Etika Normatif
3) Etika Kefilsafatan (Hakikat)
Etika Dalam Pandangan Ilmu
Etika yang menjunjung tinggi tegaknya nilai-nilai kemanusiaan, kejujuran dan keadilan, sehingga menjadi sumber pijakan berperilaku yang benar. Etika (akhlak) berujung pada masalah perilaku tersebut, maka ketika ia melakukan sesuatu aktivitas dalam kehidupannya akan menunjukkan sikap sebagai cermin etika yang diberlakukannya.
Menurut Imam Ghazali, akhlak (etika) adalah keadaan yang bersifat batin di mana dari sana lahir perbuatan dengan tanpa berfikir dan tanpa dihitung resikonya Sedangkan ilmu akhlak adalah ilmu yang berbicara tentang baik dan buruk dari suatu perbuatan. Ketika berbicara tentang nilai baik buruk maka munculah persoalan tentang konsep baik buruk.
Moral dan etika berbeda dengan akhlak. Akhlak adalah hal ihwal yang melekat dalam jiwa, dari timbulnya perbuatan yang mudah tanpa dipikirkan dan diteliti oleh manusia. Jika hal ihwal atau tingkah laku itu menimbulkan perbuatan yang baik lagi terpuji oleh akal dan syarak, dinamakan akhlak yang baik. Sebaiknya, bila perbuatan yang buruk maka tingkah laku itu dinamakan akhlak yang buruk.
nilai dan etika.
Dalam bahasa agama Islam istilah etika ini adalah merupakan bagian dari akhlak. Dikatakan merupakan bagian dari akhlak, karena akhlak bukanlah sekedar menyangkut prilaku manusia yang bersifat perbuatan lahiriah saja, akan tetapi mencakup hal-hal yang lebih luas, yaitu meliputi bidang akidah, ibadah dan syari'ah, karena akhlak Islami cakupannya sangat luas, yaitu menyangkut etos, etis, moral dan estetika, karena:
1. Etos, yang mengatur hubungan seseorang dengan Khaliknya, alma’bud bi haq serta kelengkapan ulihiyah dan rubbubiyah, seperti terhadap Rosul-rosul Allah, Kitab-Nya, dan sebagainya.
2. Etis, yang mengatur sikap seseorang terhadap dirinya dan terhadap sesamanya dalam kegiatan kehidupannya sehari-hari.
3. Moral, mengatur hubungan dengan sesamanya, tetapi berlainan jenis dan atau yang menyangkut kehormatan tiap pribadi.
4. Estetika, rasa keindahan yang mendorong seseorang untuk meningkatkan keadaan dirinya serta lingkungannya, agar lebih indah dan menuju kesempurnaan.
Dari uraian di atas, maka dapatlah dirumuskan bahwa akhlak adalah ilmu yang membahas perbuatan manusia dan mengajarkan perbuatan baik yang harus dikerjakan dan perbuatan jahat yang harus dihindari dalam hubungan dengan Allah SWT, manusia dan alam sekitar dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai etika dan moral.
PENGERTIAN MORAL
Moral adalah hal-hal yang dapat mendorong manusia untuk melakukan tindakan yang baik sebagai kewajiban atau keharusan
Moral adalah sarana untuk mengukur benar atau tidaknya sikap dan tindakan manusia
Moral adalah kepekaan dalam pikiran, perasaan dan tindakan terhadap prinsip-prinsip dan aturan-aturan (Helden,1997 & Richard, 1971)
Moral adalah pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh manusia (Atkinson, 1969)
MORAL adalah ajaran yang berisi nilai dan norma untuk mengatur sikap dan tingkah laku manusia agar dapat melaksanakan perbuatan baik (Lamijan, 1995)
PEMBAGIAN MORAL:
1. MORAL UMUM
2. MORAL KHUSUS
MORAL KHUSUS = ETIKA PROFESI
HUBUNGAN NILAI, NORMA, MORAL, ETIKA, SIKAP DAN TINGKAH LAKU
MANFAAT Kita Mempelajari Nilai, Norma, Etika, dan Moral
• Kita dapat menjunjung dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan
• Kita lebih toleran, etis/santun, dan adil dalam bersikap dan bertindak
• Kita lebih dapat menghargai kemampuan dan karya orang lain
• Kita lebih bertanggung jawab terhadap bidang ilmu yang diampunya
• Kita dapat meningkatkan profesionalitas
RANAH YANG MENDASARI ETIKA DAN MORAL
Ranah Kognitif adalah kawasan atau bidang kemampuan dalam berpikir
• Ranah Afektif adalah kawasan atau bidang kamampuan dalam bersikap
• Ranah Psikomatorik adalah kawasan atau bidang kemampuan dalam melakukan gerakan fisik (keterampilan)
Nilai, Norma, Etika, dan Moral
Nilai, Norma, Etika, dan Norma saling berkaitan, sebab semuanya berusaha mengarahkan manusia agar memiliki pola pikir, sikap, dan perilaku yang baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Etika dan Moral mempunyai pengertian yang hampir bersamaan/berkaitan, karena keduanya mengandung nilai dan norma untuk mengatur tingkah laku manusia, yang mengacu pada kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat
BAGAIMANA CARA MENERAPKAN ETIKA DAN MORAL?
1. harus memiliki dan mampu menerapkan nilai-nilai dan norma
2. harus dapat menerima perbedaan nilai dan norma yang dianut oleh orang lain
3. harus menyadari bahwa masalah merupakan kegiatan yang berkaitan dengan aspek etika dan moral
PENGERTIAN NILAI
NILAI ialah sesuatu yang memberi makna hidup yang dijunjung tinggi, yang mewarnai dan menjiwai tindakan atau perilaku seseorang (Steeman, dalam Eka Darma Putra, 1999)
NILAI adalah penghargaan, penghormatan atau kualitas terhadap sesuatu, yang dapat bermanfaat, menyenangkan, memuaskan, menarik, atau sebagai sistem keyakinan (Lamijan, 1995)
SIFAT DAN JENIS NILAI
1. bersifat relatif, artinya nilai bergantung oleh tempat dan waktu
2. Lebih bersifat subjektif, nilai berbeda-beda bagi setiap orang
PROF. DR. NOTONAGORO membagi nilai:
1. Nilai Material
2. Nilai Vitalitas/Kehidupan
3. Nilai Kerohanian :
a. Nilai Kebenaran
b. Nilai Keindahan
c. Nilai Moralitas/Kesusilaan
d. Nilai Religius
PENGERTIAN NORMA
NORMA adalah pedoman, ukuran, kriteria, atau ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat berdasarkan nilai-nilai tertentu.
NORMA adalah ukuran, pedoman, aturan atau kaidah yang menjadi dasar pertimbang-an dan penilaian yang mengandung sanksi dan penguatan terhadap tingkah laku manusia.
EMPAT MACAM NORMA
1. Norma Kesopanan
2. Norma Kesusilaan
3. Norma Agama
4. Norma Hukum
Norma Hukum, punya karakteristik tersendiri, yakni berupa sanksi yang tegas dan imperatif, jika dibanding dengan norma-norma yang lain
Hubungan Etika Dengan Ilmu
Hubungan etika dengan ilmu adalah merupakan pembatasan agar pemikiran manusia yang haus akan kebenaran dapat terjaga tidak keluar dari norma-norma yang seharusnya tetap dipertahankan karena itulah akal yang dibebaskan akan mengarah kepada kesesatan..
ilmu itu bebas nilai, menggunakan pertimbangan yang didasarkan atas nilai dari yang diwakili oleh ilmu yang bersangkutan. Begitu pula etika sebagai bagian dari filsafat merupakan ilmu pengetahuan
nilai-nilai moral manusia. Ilmu sebagai daya tarik bagi hasrat ingin tahu manusia yang tanpa henti dan kebenaran, sehingga perlu diperhatikan etika sebagai efek tambahan dari ilmu setelah diterapkan dalam masyarakat.
etika
dalam bahasa inggris etika disebut ethic (singular) yang berarti a system of moral principles or rules of behaviour, atau suatu sistem, prinsip moral, aturan atau cara suatu sistem, prinsip moral, aturan atau cara berperilaku. akan tetapi, terkadang ethics (dengan tambahan huruf s) dapat berarti
singular. jika ini yang dimaksud maka ethics berarti the branch of philosophy that deals
with moral principles, suatu cabang filsafat yang memberikan batasan prinsip-prinsip moral. jika ethics dengan maksud plural(jamak) berarti moral principles that govern or influence a person’s behaviour, prinsipprinsip moral yang dipengaruhi oleh perilaku pribadi. dalam bahasa yunani etika berarti ethikos mengandung arti penggunaan, karakter, kebiasaan, kecenderungan, dan sikap yang mengandung analisis konsepkonsep seperti harus, mesti, benar-salah, mengandung pencarian ke dalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral,
serta mengandung pencarian kehidupan yang baik secara moral
“etika” berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. arti inilah yang menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah “etika” yang oleh aristoteles (384-322 sm.) telah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. etika secara lebih detail merupakan ilmu yang membahas tentang moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan dengan moralitas. penyelidikan sebagai berikut.
a. etika deskriptif
mendekskripsikan tingkah laku moral dalam arti luas, seperti adat kebiasaan, anggapan tentang baik yang diperbolehkan atau tidak dan buruk
b. etika normatif
dalam hal ini, seseorang dapat dikatakan sebagai participation approach karena yang bersangkutan telah melibatkan diri dengan mengemukakan penilaian tentang perilaku manusia. la tidak netral karena berhak untuk mengatakan atau menolak suatu etika tertentu.
c. metaetika
awalan meta (yunani) berarti“melebihi”, “melampaui”. metaetika bergerak seolah-olah bergerak pada taraf lebih tinggi daripada perilaku etis, yaitu pada taraf “bahasa etis” atau bahasa yang digunakan di bidang moral.
etika merupakan sistem moral dan prinsip-prinsip dari suatu perilaku manusia yang kemudian
dijadikan sebagai standarisasi baik-buruk, salah-benar, serta sesuatu yang bermoral atau tidak bermoral. merujuk pada hubungan yang dekat antara etika dengan moral, berikut sedikit dibahas tentang ragam pengertian moral.
bila dijabarkan lebih jauh moral mengandung arti;
1) baik-buruk, benarsalah, tepat-tidak tepat dalam aktivitas manusia,
2) tindakan benar, adil, dan wajar
3) kapasitas untuk diarahkan pada kesadaran benar-salah, dan kepastian untuk mengarahkan kepada orang lain sesuai dengan kaidah tingkah laku yang dinilai benar-salah
4) sikap seseorang dalam hubungannya dengan orang lain.
Etika dan Ilmu
Etika sebagai kelompok filsafat merupakan sikap kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandanganpandangan moral. Etika sangat berkaitan dengan pelbagai masalah-masalah nilai
(values) karena pokok kajian etika terletak pada ragam masalah nilai “susila” dan “tidak susila”, baik” dan “buruk”.
Ada empat klaster domain etika yang sangat dibutuhkan dalam eksperimen dan pengembangan ilmu, yaitu berupa
(1) temuan basic research,
(2) rekayasa teknologi,
(3) dampak sosial pengembangan teknologi, serta
(4) rekayasa sosial.
Tiga dari empat klaster tersebut akan melahirkan integritas profesionalitas, tanggungjawab ilmuwan, tanggungjawab terhadap kebenaran, hak azasi manusia, hak masyarakat, dan sebagainya
Ilmu Dalam Pandangan Religius
Berbicara tentang ilmu dalam pandangan religius memang mempunyai cakupan yang sangat luas, bukan saja menyangkut masalah kepentingan. Ilmu bagi manusia, masalah nilai dan etika ilmu, masalah kebenaran, masalah kemajuan ilmu dan teknologis, bahkan tidak jarang juga membicarakan hakikat sesuatu, kebenaran dan penciptaan sehingga pembicaraan ini memang berkaitan antara keberadaan alam, manusia dan penciptaannya yang pada umumnya mengakui adanya kekuatan supranatural pada adanya Tuhan dari mengamati dan memikirkan serta merenungkan keberadaan alam dan manusia.
Hal ini membuktikan bahwa pembahasan ilmu kosmologikal dalam prosesnya tidak dapat melepaskan diri dari agama
Agama
agama merupakan suatu sistem kepercayaan kepada Tuhan yang dianut oleh sekelompok manusia dengan selalu mengadakan interaksi dengan-Nya. Pokok persoalan yang dibahas dalam agama adalah eksistensi Tuhan, manusia, dan hubungan antara manusia dengan Tuhan Dari definisi semakin memperjelas bahwa terdapat hubungan kuat agama dalam pengembangan ilmu dan etika. terdapat hubungan kuat agama dalam pengembangan ilmu dan etika. Apalagi Al- Qur’an, sebagaimana yang ditulis Dr. A. Mukti Ali, merupakan kitab suci yang sangat
berpengaruh dalam perkembangan ilmuilmu dalam beragam disiplin, sedangkan nilai-nilai dalam etika merupakan pengendali dari sikap dan perilaku manusia dalam mengimplementasikan ajaran agama
dan kekuatan ilmu dalam kehidupan nyata(empiris).
Relasi antara ICT Islam, Etika, dan Agama
Kenetralan Ilmu
Ilmu atau yang dikenal pula dengan pengetahuan bersumber dari otak. Ilmu memberi keterangan bagaimana kedudukan suatu masalah dalam hubungan sebab akibat. Ilmu mempelajari hubungan kausal di antara sejenis masalah. Kebenaran yang didapat dengan keterangan ilmu hanya benar atas syarat yang diumpamakan dalam suatu keterangan. Oleh karena itu, keterangan ilmu bersifat relatif. Orang yang berilmu akanmenerima setiap kebenaran yang didapat dalam penyelidikan ilmu dengan kritis.
Tiap-tiap pendapat yang dikemukakan diuji kebenarannya, itulah yang membawa kemajuan ilmu. Kelanggengannya dapat diganti dengan penemuan yang baru. Kemudian di mana letak kenetralan ilmu?
Untuk melacak kenetralan ilmu, maka apllied-science atau ilmu terapan atau teknologi di dunia modern tidak dapat dijadikan sebagai indikator ilmu dalam kategori netral atau tidak netral. Kenetralan ilmu terletak pada pengetahuan yang carteis, asli, murni, tanpa pamrih, tanpa motif atau guna. Artinya, ilmu akan netral bila bebas nilai secara moral dan sosial secara moral dan sosial. Namun demikian, dalam perkembangan ilmu tidak sedikit yang semestinya netral dan bertujuan baik karena dipraktikkan oleh ilmuwan yang disebabkan banyak faktor seperti sosial-politik sehingga eksperimen dan penelitian yang dilakukan berkembang sesuai
Assalamualaikum...
BalasHapusKalau bisa lengkapi dengan daftar pustakanya...
Terimakasih.